Senin, 28 November 2011

Saat Tertekan oleh Kekecewaan

Pernahkah merasa kecewa atas sesuatu yang menimpa kita? Ataukah merasa tidak memperoleh hasil yang optimal atas usaha maksimal yang telah kita perjuangkan? 
Hmm, dunia seolah berhenti berputar, yang terlihat hanyalah awan hitam bergelayut, atau kadang sering menumpahkan hujan yang membabi buta tak dapat dikontrol. Kehidupan ke depan serasa suram karena rencana indah yang telah kita buat jadi berantakan. Jalan tak sesuai dengan angan dan harapan. Remuk redam rasa yang bergejolak di hati. Boleh dibilang rasanya seperti mau patah hati, tapi bukan patah hati karena ditolak sang pujaan… emang tahu rasanya patah hati? kayak sudah pernah ajah, hehe... (klo menurut cerita sih begitu rasanya, belum mengalami sendiri, dan InsyaAllah jangan sampai, lindungi hamba dari cobaan yg satu itu ya Rabb...) 
Hmm, bahkan mungkin kali ini rasanya lebih patah dari patah hati yg jenis itu, hehe… agak lebay, beda kasus Sob!
Ok, sekarang cobalah tengok ke belakang, marilah berintrospeksi diri. Menyendiri untuk merenung adalah salah satu alternatif cara termudah yang bisa kita lakukan. Sekedar berdamai dengan diri sendiri akan lebih membahagiakan. Besarkan hati kita. Lakukan aktivitas yang paling kita sukai, misalnya membaca buku-buku motivasi, mendengarkan musik yang bisa menenteramkan hati dan lebih mendekatkan kita pada Illahi (nasyid salah satunya), memasak masakan favorit (hmm, bagi yang sudah bisa masak, bagi yang belum ya belajar lah...), atau menghubungi teman dekat tuk sekedar bertukar kabar agar kita lebih bisa menghargai dan mensyukuri apa yang telah kita dapatkan, dan aktivitas lainnya yang menurut kita bisa membawa efek positif pada suasana hati.

Selain itu, hal yang tak kalah penting adalah berhentilah menyalahkan diri sendiri  pada saat seperti ini, karena hanya akan menambah beban psikologis. So, hiburlah hati kita dengan mengingat masa-masa terindah puncak kejayaan pencapaian kita, saat kita beroleh keberhasilan dan segala kemudahan dalam hidup yang tidak semua orang bisa mendapatkannya. Ini akan membuat kita melihat ke sisi positif tuk bersyukur dengan apa yang kita punya saat ini. Tidak semata terfokus pada segala kekecewaan yang menimpa.
Selanjutnya, langkahkanlah diri kita untuk lebih mendekat pada Allah dan kembalikan semua urusan duniawi kita padaNya. Karena segala sesuatu yang terjadi pada kita sudah ada yang mengatur dengan skenario dari-Nya yang maha dahsyat. Tanamkan keyakinan dalam hati, bahwa apapun yang menimpa kita, walaupun itu tidak baik menurut kebanyakan orang bahkan diri kita sendiri sesungguhnya itu adalah hal terbaik menurut Allah untuk kita saat ini. Jika saja kita diberi indera istimewa untuk bisa melihat apa yang akan terjadi dikemudian hari, pastinya kita akan sangat bersyukur dengan apa yang sedang menimpa kita  saat ini yang kita anggap sangat menyedihkan dan sebuah kemalangan yang sangat mengecewakan. Hujamkan keyakinan dalam hati bahwa Allah sayang kepada kita lebih dari yang kita duga. Karena sesuatu yang kelihatan baik menurut kacamata manusia belum tentu baik menurut Allah. Dia Maha Mengetahui segala yang Nampak maupun tersembunyi.
Selanjutnya, teruslah berdoa untuk menjalin cinta denganNya. Karena bila Allah cepat mengabulkan doa kita, berarti Allah menyayangi kita. Bila Allah lambat mengabulkan doa kita maka Dia hendak menguji kita. Berbahagialah dengan ujiannya. Karena hanya hamba pilihan yang akan dinaikkan derajatnyalah yang diberi ujian. Dan bila Allah belum mengabulkan doa kita maka Dia akan menggantinya dengan sesuatu yang jauh lebih baik untuk kita, yakinlah. So, bersabar dan senantiasalah berhusnudzan pada-Nya dalam kondisi apapun.
Ok, Sob, meski tidak mudah, tapi tidak ada yang tidak mungkin. Dalam hidup akan selalu tersaji pilihan-pilihan atau alternatif jalan keluar dari segala masalah. Marilah buka mata, hati, dan cakrawala pikiran kita tuk menerawang jauh ke depan. Masa depan yang indah dan bahagia masih terbentang luas menanti kita di depan sana.  
Life is an adventure. Ini hanyalah sebuah pemberhentian sementara. Jangan batasi diri kita tuk terus beraktualisasi lebih dari rencana kita. Bisikkanlah pada diri sendiri bahwa ini adalah bentuk kasih sayang Allah pada hambaNya. Allah sedang memberi kesempatan kita untuk berlatih menjadi pribadi yang lebih dewasa. Dewasa dalam bepikir dan menguasai diri. Lebih fleksibel dalam menjalani hidup dan lebih bisa bersyukur atas segala apa yang kita miliki. Dan yakinlah pasti ada tabir hikmah luar biasa yang bisa kita peroleh suatu hari nanti. 
La tahzan, keep fighting heart, Innallaha maana.

Semoga bermanfaat :)
...::Salam Ukhuwah::...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar