Selasa, 04 September 2012

Sekedar Coretan dalam Iklan

Berbicara masalah mimpi, gue adalah seorang pemimpi. Dan gue yakin bahwa gue bukanlah satu-satunya pemimpi didunia ini. Karena kehidupan di dunia ini adalah rangkaian mimpi-mimpi yang selanjutnya bercabang menjadi mimpi-mimpi lain yang lebih indah dan lebih memuliakan kehidupan, tentunya sesuai dengan skenario yang Maha dahsyat dari Allah SWT.

Hmm, lantas bagaimana menyikapi saat mimpi Lo tidak/belum tertangkap?
Dan nyataku hanya bisa menggapaimu di mimpiku…

Haha... menggapai mimpi lewat mimpi. Itulah rumus yang pernah gue terapin. Mimpi hanyalah mimpi, harapan juga sekedar harapan, yang memang semua orang punyai dan memang semua itu butuh untuk “dikendalikan”. Benar juga kata orang bijak, hidup itu harus realistis, dan sudah jadi rahasia umum bahwa kenyataan memang kadangkala pahit. Hmm, pahit bangetz… haha #lebay.co.id. Eits, tenang dulu… masih ada yang maniz loh, tuh, yang punya tulisan ini salah satunya, hahay, malah jadi narsis.com, afwan. Yang sedang ngebaca sekarang kalo gue lihat juga caem n manis kok… ^_^

“Hmm, sudah bisa senyum belum? Klo sudah sekarang bisa dilanjutin bacanya…”

Pahit manis irama yang Lo rasain dalam perjalanan episode kehidupan ini, ibarat himpunan titik-titik yang jika Lo hubungin akan membentuk sebuah jembatan menuju kematangan dalam kedewasaan berpikir. Dewasa dalam hal kesabaran, ketegaran, kekuatan, keikhlasan, pengendalian, dan penyikapan yang anggun terhadap setiap catatan episode yang dihadirkan. Berusaha tangkap setiap pola yang hadir secara samar-samar, nanti pasti akan dapat Lo eja bahwa itu merupakan sebuah fenomena. Yah, fenomena dalam zona keabstrakan.
“Hmm, bingung ya?”
“Sudah, kagak perlu dipikirin terlalu dalem…” :)

AlwaysOn, bebas itu nyata. Kata orang, jaman sekarang pilihan itu tak ada matinya, asalkan ikutin pilihan yang ada. Think again. Haha… iklan bangetz… 

Yach, bagiku iklan itu cukup unik, pemilihan katanya juga ok. Kreatif deh. Cocok dengan kondisi dalam masyarakat saat ini. Apalagi nich jaman sekarang banyak banget komunitas yang lagi terserang galau. Entah apapun itu sebab yang melatarbelakanginya. Dan si pembuat iklan tadi bisa menangkap peluang itu. Lama kagak nonton TV, sekali nonton iklan itu muncul terus, hehe…

Ngomong-ngomong masalah pilihan, hidup itu sendiri sudah merupakan pilihan. Menjadi tua itu pasti, tapi menjadi dewasa itu pilihan. Nah, loh, mau pilih mana? Dewasa dunk... (tiba-tiba ada yang nyeletuk dari belakang) Nah, dewasa disini klo boleh gue soroti dari yang simple dan kasat mata adalah adanya sikap sabar, pengendalian diri, emosi, dan pengendalian harapan. Dewasa klo boleh dirumuskan meliputi dewasa dalam pola pikir dan pola sikap. Hmm, rumit juga ya... Tenang aja, semua butuh proses, dan Allah setiap saat selalu membimbing kita untuk dapat menuju anak tangga bernama kedewasaan tersebut. 

Satu lagi nih, iklan yg asyik menurut gue, (loh, kok jadi ngomongin iklan?)
Dialog Uje ke Hap: “Kita tak pernah tahu hikmah dibalik kegagalan, Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik untukmu, jadi teruslah berikhtiar, tangkap dan sebarkan semua kebaikan.” 

“Gimana, Ok kan? OK menurut gue, karena gue setuju banget, and gue yakin klo Lo-Lo pade juga setuju, hehe… pemaksanaan.com” ;P

“Ibadah itu luas, bukan hanya yang terlihat”. Nah, yang ini lagi-lagi juga iklan. Asal kagak kemakan iklan ajah, cukup apresiasi terhadap kreativitas mereka. 

Ibadah itu semua berawal dari niat. Luruskan niat kita, murnikan semata karena Allah, untuk mendapat ridho dan cintaNya. Bukan karena manusia, untuk apa ingin dilihat manusia, untuk bisa diterima manusia, jika di mata Allah tiada artinya, naudzubillah... Untuk apa ingin dipuji manusia, karena jika Lo sadari atau tidak nih, pujian atau cemoohan manusia itu kagak ada pengaruhnya terhadap kehidupan kita. Karena hidup dimulai dari diri sendiri. Dan sudah menjadi sunatullah, Allah yang telah menskenariokan cerita kehidupan kita. Asal kita pandai bermain peran yang Allah berikan, Allah lah yang akan memberikan balasannya. Sudah Cukup. 

Utamakan pandangan Allah dari pada pandangan manusia. Jika Lo beramal karena manusia, akan sakit hati jika mereka tidak memberikan sesuai dengan usaha yang Lo lakuin. “Nah Loh! Kecewa ga?” Sebaliknya, jika ikhlas karena Allah, masa bodoh deh dengan manusia, Allah itu Maha Segalanya, mintalah pada Allah, kerjakan segala amal ibadah semata untuk mendapat ridhoNya, sudah itu saja. Life is always fair, and the reason for it is in hereafter. Just believe!

Sorry, coretan kali ini alurnya agak muter-muter pake pinjam istilah “Lo” “gue”, karena tanpa “Lo”, “Gue” kagak ada artinya… Loh kok? Alasannya ga nyambung Gan? –tidak tahu-- ;D 

Sekarang lanjutin aktivitas yang sedang Lo kerjain yah, ingat, luruskan niat semata karena Allah, tangkap dan sebarkan semua jenis kebaikan, karena kebaikan itu akan memantul ke segala arah, termasuk kembali lagi pada diri Lo sendiri Gan. Tanamkan semangat dalam diri, biar dikata polos, lugu, atau semacamnya, tetaplah berbuat baik. Milikilah hati yang bersih, salim, dan hanif, karena Allah, yach semata karena Allah. Allah hafiz…

Ok Guys, ini sebenarnya tulisan udah beberapa waktu lalu, hanya baru sempat di posting... 
gpp kan? cheers… :D
Salam ukhuwah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar