Anda boleh galau asal pada tempat yang tepat... ^_^
Hmm, tak tahu mengapa, akhir-akhir ini dihadapkan pada situasi yang bisa memicu satu kata yang sudah populer di dunia (dunia yang mengenalnya pastinya). Galau, yach satu kata yang hampir semua pernah dengar kata itu, atau bahkan pernah mengalaminya sendiri. Tapi saat aku berpikir ulang, kenapa mesti hadir kata itu. Karena memang rasa itu adalah naluriah alias wajar saja, asal pengelolaannya bagus dan tidak mengganggu stabilitas nasional, hehe terlalu luas cakupannya. Ok, minimal diri sendiri lah.^_^
Hmm, tak tahu mengapa, akhir-akhir ini dihadapkan pada situasi yang bisa memicu satu kata yang sudah populer di dunia (dunia yang mengenalnya pastinya). Galau, yach satu kata yang hampir semua pernah dengar kata itu, atau bahkan pernah mengalaminya sendiri. Tapi saat aku berpikir ulang, kenapa mesti hadir kata itu. Karena memang rasa itu adalah naluriah alias wajar saja, asal pengelolaannya bagus dan tidak mengganggu stabilitas nasional, hehe terlalu luas cakupannya. Ok, minimal diri sendiri lah.^_^
Jangan
mudah tertular virus yang satu itu, “galau”. Karena menurut survey di lapangan
yang sudah dilakukan secara diam-diam dan datanya juga sudah diakui validitas dan reliabilitasnya dalam hati
masing-masing, bahwa virus galau memang sangat cepat persebarannya. Hehe…
Tapi, gimana kagak galau? Saat kita dihadapkan pada situasi untuk memilih. Dan saat kita melihat ternyata pilihan yang kita pilih itu tidak ada pemilih yang lain selain kita. Alasan mereka adalah, cukup sulit ditemui, harus mengadakan perjalanan panjang untuk dapat menemuinya. Dan jika aku juga ikut-ikutan mereka, sebenarnya pingin juga sih, pilih jalan yang mulus dan gampang ditemui, tapi bagaimana dengan existensi beliau? Semua sama bagiku, aku hanya mau menuntut ilmu, dari siapapun asal itu bermanfaat sebagai proses pembelajaran. Dan yang aku temui disini, semua adalah orang-orang yang luar biasa hebat dibidang masing-masing, jadi ya dengan siapa saja InsyaAllah tidak ada masalah bagiku. Tapi, kadang masalah teknis yang turut ambil peran disini… Aduh (sambil pegang kepala sejenak), memang tidak bisa menghindarkan diri dari serangan galau yang satu ini. Apalagi suasana mendukung, sepi, sudah pada pulang, huaaaa… benar-benar moment yang paling rawan (sorry, jadi curcol.com). :)
Tapi, gimana kagak galau? Saat kita dihadapkan pada situasi untuk memilih. Dan saat kita melihat ternyata pilihan yang kita pilih itu tidak ada pemilih yang lain selain kita. Alasan mereka adalah, cukup sulit ditemui, harus mengadakan perjalanan panjang untuk dapat menemuinya. Dan jika aku juga ikut-ikutan mereka, sebenarnya pingin juga sih, pilih jalan yang mulus dan gampang ditemui, tapi bagaimana dengan existensi beliau? Semua sama bagiku, aku hanya mau menuntut ilmu, dari siapapun asal itu bermanfaat sebagai proses pembelajaran. Dan yang aku temui disini, semua adalah orang-orang yang luar biasa hebat dibidang masing-masing, jadi ya dengan siapa saja InsyaAllah tidak ada masalah bagiku. Tapi, kadang masalah teknis yang turut ambil peran disini… Aduh (sambil pegang kepala sejenak), memang tidak bisa menghindarkan diri dari serangan galau yang satu ini. Apalagi suasana mendukung, sepi, sudah pada pulang, huaaaa… benar-benar moment yang paling rawan (sorry, jadi curcol.com). :)
Sebagai
pecinta puisi, masa-masa seperti ini juga paling asyik untuk membuat puisi,
karena setiap situasi yang unik, galau yang unik maksudnya, bisa diekspresikan
melalui tulisan.
Kupuisikan rasa saat ini
Kuharap segera temui keputusan terbaik
Agar enyah segala resah di hati
Coba tuk merenung sejenak, ini adalah kasus memilih seseorang yang akan membimbing kita hanya sementara, tidak setiap hari bertemu, tapi sudah galau seperti ini. Apalagi saat dihadapkan pada saat kita memilih seseorang yang akan menjadi pembimbing kita sampai akhir hayat? Apakah kegalauan itu akan semakin menuju titik puncak?
Kita belum dapat dikatakan dewasa jika belum dihadapkan pada situasi kebingungan. Nah, apakah ini adalah salah satu indikasi menuju kedewasaan? Hmm… biarkan hati yang berpikir. ;)
Kupuisikan rasa saat ini
Kuharap segera temui keputusan terbaik
Agar enyah segala resah di hati
Coba tuk merenung sejenak, ini adalah kasus memilih seseorang yang akan membimbing kita hanya sementara, tidak setiap hari bertemu, tapi sudah galau seperti ini. Apalagi saat dihadapkan pada saat kita memilih seseorang yang akan menjadi pembimbing kita sampai akhir hayat? Apakah kegalauan itu akan semakin menuju titik puncak?
Kita belum dapat dikatakan dewasa jika belum dihadapkan pada situasi kebingungan. Nah, apakah ini adalah salah satu indikasi menuju kedewasaan? Hmm… biarkan hati yang berpikir. ;)
Manusia memang tempatnya salah dan lupa. Lupa bahwa segala masalah pasti ada
solusinya, solusi terbaik dari serangan virus galau adalah libatkan Allah dalam
setiap sendi kehidupan, termasuk dalam pengambilan keputusan. InsyaAllah akan membawa keberkahan tersendiri.
Yakin dan percaya, meski jalan itu menurut kacamata manusia sangat sulit
ditempuh, banyak hambatan dan tantangan, berliku, terjal, dan curam, serta butuh
perjuangan hebat tentunya oleh jiwa dari pribadi yang kuat dan tangguh.
Pertanyaan yang mencul dalam hati selanjutnya adalah, "apakah kita punya hal-hal demikian?" Hmm, itulah yang jadi belenggu kita selama ini. Kalo belum dicoba gimana bisa tahu? Kalo sudah terlanjur di tengah laut, hadapi saja gelombang dan badai yang ada. Dan yang pasti ada Allah yang selalu menemani kita di setiap langkah, InsyaAllah. Semoga keputusan yang diambil dan yang ditentukan oleh pihak yang berwenang besok adalah yang terbaik dan Allah senantiasa memberi kemudahan dan kelancaran dalam setiap prosesnya, aamiin ya Rabb...
Pertanyaan yang mencul dalam hati selanjutnya adalah, "apakah kita punya hal-hal demikian?" Hmm, itulah yang jadi belenggu kita selama ini. Kalo belum dicoba gimana bisa tahu? Kalo sudah terlanjur di tengah laut, hadapi saja gelombang dan badai yang ada. Dan yang pasti ada Allah yang selalu menemani kita di setiap langkah, InsyaAllah. Semoga keputusan yang diambil dan yang ditentukan oleh pihak yang berwenang besok adalah yang terbaik dan Allah senantiasa memberi kemudahan dan kelancaran dalam setiap prosesnya, aamiin ya Rabb...
Memilih jalan yang sulit
dilalui, pasti akan membawa tantangan dan cerita tersendiri. Apakah sobat berani
menentukan pilihan yang jarang dipilih orang? Biarkan hati yang berpikir... ^_^
...::salam dari hati ke hati::...
Ketika masih galau, mengindikasikan belum yakin betul akan kepastian yang datang dari Allah... :)
BalasHapusIya Ukhti Aliyatul, begitulah kondisi saat itu.. semoga Allah senantiasa memberikan yang terbaik, aamiin... :)
Hapus