Cinta kepada bunga akan layu
CInta kepada makhluk akan mati
Cinta kepada Allah lah yang tetap kekal abadi
Hmm,
saat mau membangun semangat untuk nulis tesis, banyak saja ujian yang
dihadirkan. Jadi, tergoda juga untuk menggoreskan pena disini, sekedar
melukis pola yang tertangkap dalam bisikan kata. Ikutin yuks... ^_^
Banyak sarana untuk mendatangkan ujian bagi kita. Bisa melalui teman bisa juga melalui media. Contohnya saja, saat kita ngobrol dengan teman, dia cerita masalah "pacar"nya masing-masing, lalu rencana masa depan, dan setelah itu langsung tanya: "gimana dengan kamu, sudah ada calon belum?"
Gubrak! pertanyaan tipe seperti inilah yang berpotensi dapat mendobrak "pintu gerbang kemerdekaan", hehe... lebay.co.id
"aduh tiba-tiba saya jadi pingin pusing" dalam hati kulirihkan, Allah pasti yang akan mengatur semuanya, insyaAllah...
"Apa,
dari dulu sampai sekarang belum pernah pacaran? hari gini gitu loh!
sekarang sudah usia berapa? jangan-jangan kamu takut sama lelaki?
cobalah untuk membuka hati, jangan takut dan jangan malu" selidik mereka lagi...
"hehe..." pernyataan
yang seperti ini cukup saja dijawab dengan senyum. Allah, tolonglah
jangan buat saya galau, saya tahu, ini adalah ujian bagi iman.
"....dan Kami jadikan sebagian kamu sebagai cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan Tuhanmu, Maha Melihat" (Q.S Al Furqan 25: 20)
“Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang bersabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: ‘Inna lillahi wa innaa ilaihi raji’un (Sesungguhnya kami milik Allah dan hanya kepada-Nya kami dikembalikan)’ (Al-Baqarah: 155-156)
Nah,
itu salah satu contoh kecil ujian keistiqomahan hati yang datang dari
teman. Adapun sarana penyampai ujian yang lain adalah melalui media.
Semua juga tahu, FB itu dapat mendatangkan manfaat, tapi juga punya sisi
negatifnya. Karena hanya dengan melihat gambar atau membaca status,
bisa membuat hati kita merasa "sesuatu" tak menentu. huaahaha...
lebay.com. Melihat mereka-mereka yang narsis dengan bangganya memamerkan
foto kemesraan dengan pasangannya, apalagi yang belum halal, atau
membanggakan capaian-capaian mereka, hmm... hanya bisa bilang astaghfirullah... dunia memang sudah seperti ini, dan inilah jenis dunia tempat kita hidup saat ini. come on guys, wake up! Hijrah segera... ^_^
Lain
lagi, jika melihat kemesraan yang dipamerkan antara pasangan yang
memang sudah halal. Hmm, ini namanya tidak punya rasa solidaritas
terhadap mereka-mereka yang masih single. haha... lagi-lagi
lebay.com. Kita tahu bahwa hati memang sangat fluktuatif, hanya dengan
melihat atau membaca saja bisa langusng memberikan efek potensial yang
bermacam-macam, tergantung antibodi dalam setiap individu meresponnya
bagaimana. Jika tidak punya pegangan iman yang kuat bisa-bisa setan
bermain denga riang disana sambil berbisik. "Ayo, ikuti saja mereka, temen-temenmu, mereka saja bisa, kenapa kamu nggak? jika kamu mau kamu juga bisa..." Naudzubillah... Manghadapi
hidup di akhir jaman memang harus senantiasa mempertebal keimanan dan
memasukkan diri dalam dunia pergaulan yang takut pada Allah. Ikut
pengajian rutin mingguan dengan ibu-ibu guru dan terus istiqomah dalam
mengkaji ilmu Allah. Sehingga bisa saling mengingatkan dan menguatkan
saat menghadapi kondisi iman yang sangat fluktuatif.
Kasus
lain lagi, banyak sekali sebenarnya kasus yang bisa tertangkap polanya.
Namun, tidak perlu dituliskan satu per satu disini, akan sangat
panjang, hehe... yaitu melalui FB dalam tipe yang lain.
Hmm, FB memang memberikan kontribusi besar dalam menghadirkan ujian bagi
mereka yang suka berseluncur di dunia maya. Bersiaplah!!! hoho...
Misalnya saja, kita update status, lalu ada temen kita laki-laki yang comment or kasih like. Itu saja bisa menimbulkan penafsiran bermacam-macam bagi orang yang melihat. Disangka ada hubungan apa, sedang deketlah, sedang inilah, sedang itulah... bahkan kadang misunderstanding atau prasangka bisa lahir dari pola pergaulan yang seperti ini loh, masyaAllah... berhati-hatilah Sob! Ujian akhir jaman banyak sekali jenisnya... berlindung pada Allah... :)
Lagi
nih, misalnya kita punya teman ingin curhat atau menemukan lagu atau
tayangan apalah yang itu sesuai dengan cerita hidupnya, dan dipost di
wall kita, nah, akan ada sebagian orang yang mengira itu adalah cerita
kita. Cerita kita dikira sudah punya pacar lah, atau cinta pada
sahabatnya sendiri lah, atau apalah banyak jenisnya... kantong saya
sudah ga muat untuk menampungnya Sob, awas tumpah... heu...
Lagi-lagi saya hanya bisa mengatakan masyaAllah.. sungguh
mudah ya, Allah mendatangkan ujian bagi hati kita, sehingga menjadi
labil atau terguncang dengan hal-hal yang boleh dikatakan sangat sepele.
Memang benar, mencapai suatu kondisi "kestabilan" memang tidak mudah
dan tak semua orang mempunyai kemampuan yang sama untuk mencapai titik
bernama "kestabilan", stabil dalam pengendalian rasa, stabil
dalam mengendalikan emosi, stabil dalam kedewasaan, stabil dalam
berhusnudzan, dan stabil untuk tetap percaya pada Allah, membaca semua
titik sebagai sebuah bentuk ujian yang dihadirkan dan berjuang untuk
melahirkan sebuah penyikapan anggun yang didasarkan pada Ajaran Allah. Karena dalam hidup ini yang terpenting bukanlah apa yang sedang menimpa kita, tetapi bagaimana kita menyikapinya.
Dan semua jenis ujian itu akan dapat dilalui dengan baik jika kita
serahkan semua pada Allah. Semua hal yang tak mampu kita kontrol
kejadiannya, cukup percayakan saja pada Allah SWT yang maha menjaga,
maha mengatur, dan maha pemberi yang terbaik bagi setiap hambaNya.
Hmm,
memang benar, ujian itu selalu ada, dan jika kita sadari kadar dan
jenis ujian itu sudah terkotak-kotak sesuai dengan "mangsanya", Oops,
serem banget pake istilah "mangsa", hehe... maksudnya sesuai dengan
subjek yang akan diuji.
Nah,
ujian bagi seorang pelajar dapat dikategorikan sebagai ujian level
pelajar, baik di tingkat sekolah menengah maupun pendidikan tinggi. Jika
diamati pola yang dihadirkan, ujian-ujian itu dapat berupa ujian hati
dan ujian masalah belajar matapelajaran atau mata kuliah.
Ujian
hati dapat berupa gangguan-gangguan yang dihadirkan baik dari pihak
ekstern maupun intern. Godaan tentang lawan jenis, atau yang lebih
familiar disebut dengan cinta. Tak ada yang bisa lepas dari ujian ini,
semua pasti akan mendapatkan ujian jenis ini. Baik dari pelajar yang
jenis SO alias study oriented maupun yang jenis easy going dan mudah untuk menuruti perasaan yang dihadirkan.
Bagi
saya, cinta adalah ujian. Sejauh mana ketahanan diri kita untuk dapat
melewatinya. Karena cinta yang hakiki adalah cinta pada Allah, bukan
kepada makhluk. Jika cinta makhluk tersebut bertujuan suci untuk
beribadah kepada Allah itu adalah perkara lain. Tapi, jika cinta untuk
pacaran bukanlah cinta yang sesungguhnya (afwan, ini versi saya). Versi
yang didasarkan pada aturan dan petunjuk hidup manusia diberi kehidupan
di bumi sebagai khalifah yang mana harus beribadah kepada Allah SWT dan
menyesuaikan setiap ucapan dan perbuatan dengan Al quran dan Hadist.
Jika
mau mempelajari lebih dalam, tidak ada ajaran untuk pacaran dalam
Alquran maupun Hadist. Yang ada adalah "Laa taqrobuz zinaa" Janganlah
kamu mendekati zina. Oleh karena itu, ini adalah tipe ujian yang sangat
berat. Tak jarang kita lolos dari ujian ini. Dan sangat jarang pula
dapat kita jumpai sosok yang bisa tahan terhadap godaan tipe ini.
Berlindunglah pada Allah yang maha membolak-balikkan hati. Semoga Allah
senantiasa menjaga keistiqomahan kita untuk berada di jalan yang Dia
ridhoi, Percaya saja bahwa wanita baik-baik adalah untuk lelaki
baik-baik, dan sebaliknya, aamiin...
Tipe
ujian yang ke dua adalah, ujian tentang matapelajaran atau mata kuliah
itu sendiri. Allah sudah memberikan otak dengan kapasitas yang sama
kepada makhlukNya. Hanya saja yang perlu disadari adalah bahwa setiap
makhluk itu terlahir dengan keunikan masing-masing, dengan kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Tidak ada yang dapat disombongkan. Jika ada
yang merasa atau mengaku dirinya lebih pandai dari yang lain itu adalah
ciri-ciri hamba yang sombong. Sedangkan tidak akan mencium bau surga
bagi siapa saja yang di hatinya ada setitik rasa sombong. Naudzubillah... semoga kita bisa terhindar dari rasa yang demikian.
Berbicara mengenai ujian yang tak kan pernah lepas dari kehidupan manusia, telah dengan jelas pula dituliskan dalam Al Quran.
Cheers...
^_^
Berbicara mengenai ujian yang tak kan pernah lepas dari kehidupan manusia, telah dengan jelas pula dituliskan dalam Al Quran.
“Apakah manusia itu mengira, bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, sehingga Allah mengetahui orang-orang yang benar dan pendusta.” (Q.S. al-Ankabut [29]: 2-3)Lalu ditegaskan pula dalam ayat yang lain.
"tidaklah seorang muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan gangguan, kegundahgulanaan, hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan sebagian dari kesalahan - kesalahannya" (HR Bukhari Muslim)
“dan sesungguhnya salah seorang di antara mereka benar – benar merasa gembira karena mendapat cobaan, sebagaimana salah seorang merasa gembira karena telah mendapatkan kelapangan” (H.R Ibnu Majah)
"Dan orang-orang yang berjihad pada jalan Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami." (QS. Al Ankabut: 69)
Dan kata
indah dari bapak Motivator Indonesia:
“Jika ada sakit hati, pelajarilah hal itu, karena itu pertanda bahwa kita diminta untuk memperbaiki diri” (Mario Teguh)
Biarlah sedih
yang membalur dalam keindahan sujud penuh muhasabah itu menjadi bekal dalam
menuju syurgaNYA..
Tetaplah
sabar dan jujur pada yang baik…
Teguhlah
setiamu untuk memuliakan kehidupan…
Anggunkanlah
jiwa dengan kesahajaan menerima uji dan coba…
Dan sekalipun
darah membanjiri putihmu...
Percayalah
hatimu laksana mutiara syurga yang tersimpan di telaga Al kautsar-Nya..
Masya
Allah...
Kejujuran
akan mengunci semua hal yang nista ...
Karena jika
jujur kita jadikan pengindah bagi sesama,
Tentu saja
tak akan sampai hati kita rusak semua dengan dusta pengakibat api neraka...
Insya
Allah...
Baiklah
sahabat, sekian dulu coretan "melukis pola dalam bisikan kata"
episode kali ini, semoga dapat bermanfaat. Akhir kata kita memohon kepada Allah
agar menganugerahkan Taufik dan Hidayah-Nya mengokohkan iman kita dengan ilmu
yang bermanfaat di dunia dan akhirat serta tidak memalingkan hati kita kepada
kesesatan dan kebinasaan. Sabar dalam menghadapi apapun jenis ujian yang
dihadirkan dalam perjalanan kehidupan ini… Amin Yaa mujiibas saa’ilin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar